
Akankah pengembang muda mengambil alih perangkat lunak open source penting?
Ketika para pionir perangkat lunak open source—yang mendirikan proyek-proyek besar di era 1990-an dan awal 2000-an—mulai pensiun atau mundur, muncul pertanyaan krusial: siapa yang akan mengambil alih?
1. Warisan dari pionir lama
Daniel Stenberg, pendiri curl—perangkat lunak untuk transfer data di internet—merilisnya pertama kali pada tahun 1996. Hingga kini, curl telah diunduh miliaran kali dan digunakan oleh jutaan orang setiap harinya. Kini, ia waspada, “Saya hanya ingin memastikan bahwa segalanya tetap tersedia—rupa-rupanya suatu hari nanti saya tidak ada, dan ada yang mau melanjutkan” .
Kasus serupa terjadi pada Wireshark, alat analisis jaringan yang awalnya dikembangkan oleh Loris Degioanni pada masa tesis masternya sekitar 30 tahun lalu. Degioanni kini menjadi CTO dan pendiri Sysdig, namun masih tetap melibatkan Wireshark melalui dukungan komunitas dan sponsor.
2. Tantangan regenerasi
Kesulitan terbesar saat ini adalah: bagaimana memastikan ada pengembang muda yang mau meneruskan proyek-proyek ini? Kontribusi open source sering tidak dibayar, sehingga pemeliharaan menjadi tantangan tersendiri .
Amanda Brock, CEO OpenUK—a organisasi nirlaba untuk komunitas teknologi Inggris—mengungkapkan kekhawatirannya: generasi baru tidak lagi terlibat sebagai sukarelawan seperti para pendahulu. Mereka tumbuh dalam ekosistem di mana perangkat lunak tertutup selama puluhan tahun, dan belum merasakan dominasi perusahaan perangkat lunak di masa lalu.
3. Hambatan teknologi
Bahasa pemrograman juga menjadi faktor. Banyak proyek inti open source ditulis dalam bahasa C—bahasa yang sudah tua dan kurang populer di dunia industri saat ini. Minat generasi muda terhadap bahasa seperti JavaScript, Python, atau Rust lebih tinggi, sehingga proyek-proyek berbasis C kadang sulit menarik talenta baru .
Untuk mengatasi hal itu, beberapa proyek seperti Wireshark memungkinkan pembuatan plug‑in dalam bahasa lain. Linux pun telah mulai menerima Rust—meski perdebatan Rust vs C masih hangat.
4. Pewarisan lewat fondasi
Salah satu jalan untuk memastikan kesinambungan proyek open source adalah mewariskan kepemilikan ke lembaga atau fondasi. Contohnya Cloud Native Computing Foundation (CNCF) yang menaungi lebih dari 208 proyek dengan ratusan ribu kontributor. Sedangkan Wireshark dikelola oleh yayasan independennya sendiri.
Namun tidak semua proyek memilih jalur ini: curl, misalnya, tetap independen. Menurut Stenberg, ia “lebih baik berjalan sendiri, di lingkungan kami sendiri”.
5. Strategi pemikat pengembang muda
Brock menekankan pentingnya menunjukkan kepada pengembang muda bahwa kontribusi open source bisa meningkatkan karier mereka. Hal ini dapat membuka jalan masuk ke ekosistem mapan, serta menjadi nilai tambah pada profil profesional .
Proyek-proyek open source kini juga mempertimbangkan pendekatan teknik mentoring melalui program seperti Linux Kernel Mentorship dan LFX Mentorship, yang bertujuan menarik dan melatih talenta baru.
6. Tren demografis dan keberlanjutan
Menurut statistik, komunitas open source menunjukkan tren “menua”. Banyak pendiri dan pemelihara inti sudah memasuki usia lanjut. Di sisi lain, menurut penelitian, sebagian besar proyek tergantung pada kontribusi dari satu atau dua pengembang inti. Saat mereka mundur tanpa penerus, masa depan proyek menjadi rentan .
Meski ada kekhawatiran tersebut, proyek baru pun terus muncul. Kesadaran bahwa proyek lama perlu dipelihara menyebabkan kemunculan fokus baru dalam komunitas, termasuk program mentorship dan inisiatif regenerasi.
7. Rasa kepuasan intrinsik dan komunitas
Degioanni meyakini bahwa tetap ada “kegembiraan, terutama bagi orang muda, dalam menciptakan perangkat lunak, melihatnya digunakan, dan membentuk komunitas.” Rasa ini tidak pernah pudar
Komunitas open source berada di persimpangan menarik:
-
Banyak pendiri klasik mulai pensiun atau berkurang keterlibatannya.
-
Minat yang rendah dari generasi muda dalam peran pemeliharaan tanpa imbalan membuat regenerasi menjadi tantangan.
-
Hambatan teknis dan budaya pekerjaan sukarela makin terasa.
-
Fondasi, program mentorship, dan peluang karier dari kontribusi open source bisa menjadi katalis tambahan.
-
Namun, daya tarik intrinsik seperti kepuasan berkontribusi dalam komunitas terus jadi magnet utama.
Dengan kombinasi strategi formal (pendirian fondasi, mentoring, insentif karier) dan kekuatan motivasi intrinsik, masih ada harapan bahwa generasi muda akan meneruskan tongkat estafet perangkat lunak open source yang telah menjadi tulang punggung infrastruktur digital global.